Sekitar pertengahan tahun lalu, saya juga menulis artikel berjudul “Broadcast Storm Control – a network savior for looping”. Pada saat itu, fitur broadcast storm memang cukup menolong dalam beberapa instalasi jaringan yang saya alami. Looping memang masih bisa terjadi, walaupun dengan fitur tersebut, maka CPU utilization tidak akan mencapai 100% sehingga switch masih bisa bekerja melayani proses switching. Bagi yang belum membaca artikel di atas, mungkin bisa dengan mudah mengatakan, kenapa tidak mengaktifkan saja fitur Rapid Spanning Tree untuk mencegah looping ? Tentu saja tidak semudah itu, karena RSTP hanya berjalan pada switch yang mendukung RSTP atau STP. Apa yang terjadi apabila ada banyak switch yang unmanaged, atau tidak mendukung STP, namun ada user yang dengan ‘sengaja’ maupun tidak sengaja menancapkan kabel UTP dari salah satu port menuju port lain nya di VLAN yang sama di switch yang sama ? Tentu akan terjadi looping, bukan ?
Di awal tahun 2009, saya mendapatkan sebuah update tentang adanya fitur Loop Detection di switch dengan operating system AlliedWarePlus ( x900, x600 dan SB-x908 ). Cukup menarik, karena fitur tersebut mengeluarkan paket LDF ( Loop Detection Frame ) ke semua port, dan apabila frame tersebut ‘kembali’ diterima oleh switch yang sama pada port yang berbeda, maka akan disimpulkan bahwa terjadi looping pada switch tersebut.
Cara mengaktifkan fitur loop detection pun sangat mudah, yaitu dengan mengetik :
awplus(config)# loop-protection loop-detect [ldf-interval] [ldf-rx-window ]
Di mana ldf-interval adalah setiap berapa detik switch akan mengirimkan paket LDF, sedangkan ldf-rx-window adalah menunjukkan jumlah frame LDF yang diterima untuk memutuskan switch untuk mengambil action karena terjadi loop pada jaringan.
Ada beberapa action yang bisa diambil, dapat dilihat dari command line parameter berikut :
awplus(config-if)# loop-protection action {learn-disable|linkdown|log-only|port-disable|vlan-disable|none}
(perintah diketik pada config-interface, bukan config global !)
Secara default, switch akan memilih action vlan-disable pada semua port nya.
Pada uji coba sederhana, dipergunakan 2 buah switch, yaitu 1 buah switch x900-24XT dan switch lainnya. Switch yang kedua berfungsi seolah-olah sebagai unmanaged switch, yang tidak bisa dikonfigurasi dengan apapun.
Di mana ldf-interval adalah setiap berapa detik switch akan mengirimkan paket LDF, sedangkan ldf-rx-window adalah menunjukkan jumlah frame LDF yang diterima untuk memutuskan switch untuk mengambil action karena terjadi loop pada jaringan.
Ada beberapa action yang bisa diambil, dapat dilihat dari command line parameter berikut :
awplus(config-if)# loop-protection action {learn-disable|linkdown|log-only|port-disable|vlan-disable|none}
(perintah diketik pada config-interface, bukan config global !)
Secara default, switch akan memilih action vlan-disable pada semua port nya.
Pada uji coba sederhana, dipergunakan 2 buah switch, yaitu 1 buah switch x900-24XT dan switch lainnya. Switch yang kedua berfungsi seolah-olah sebagai unmanaged switch, yang tidak bisa dikonfigurasi dengan apapun.
Dalam percobaan kedua, pada switch kedua diloop kabel dari satu port ke port yang lain pada switch yang sama. Setelah beberapa saat, maka PC A tidak bisa berkomunikasi dengan PC B, namun PC A tetap bisa mengakses switch x900, karena kabel yang menghubungkan x900 ke switch kedua mengalami blocking secara otomatis.
Dengan adanya fitur ini, saya cukup yakin akan banyak membantu dalam implementasi switching di jaringan manapun, karena looping pada layer 2 adalah hal yang sangat susah untuk ditelusuri, dan amat mudah bisa terjadi, terutama apabila banyak port-port terbuka yang tidak secara administratively disabled.