Bandwidth dalam jaringan merupakan komoditas yang mahal. Untuk mendapatkan Bandwidth yang lebih besar, pengguna harus membayar lebih kepada penyedia layanan internet. Packet scheduling memungkinkan penggunaan Bandwidth secara lebih efisien. Dengan packet scheduling paket – paket dalam jaringan dapat diperlakukan secara berbeda, paket yang memiliki toleransi delay yang rendah seperti paket VoIP akan diproses secepat mungkin, sementara paket yang memiliki toleransi delay yang tinggi, seperti paket FTP (File Transfer Protocol), akan diproses belakangan.
Priority Queueing (PRIQ)
Priority Queueing (PRIQ) adalah algoritma paling mendasar yang dapat diterapkan dalam penjadwalan paket berdasarkan kelas. Pada PRIQ, paket – paket data pada jaringan akan dikelompokan ke dalam kelas – kelas antrian tertentu sesuai dengan prioritas yang dimilikinya. Kemudian paket – paket ini akan diproses menurut kelas antriannya, dimulai dari kelas yang memiliki prioritas paling tinggi. Sementara pemrosesan paket dalam kelas yang sama akan dilakukan menurut algoritma FIFO (First In First Out), yaitu diproses berdasarkan waktu kedatangan paket.
Gambar 1. Priority queueing
Simpelnya algoritma yang diterapkan dalam PRIQ menyebabkan algoritma ini memiliki biaya komputasi yang jauh lebih kecil daripada algoritma penjadwalan paket lainnya. Namun, PRIQ juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah besarnya delay paket yang memiliki prioritas rendah. Bahkan pada kasus terburuk dapat menyebabkan starvation, yaitu kondisi saat sebuah paket tidak mendapatkan kesempatan untuk diproses karena selalu didahului oleh paket lain yang memiliki prioritas lebih tinggi. Pada PRIQ kelas queue yang dapat dibuat hanya satu level, sehingga sebuah kelas queue tidak dapat memiliki anak kelas lagi dibawahnya.
Setiap kelas dapat diberi besar bandwidth yang berbeda – beda, bergantung pada kebutuhannya. Paket yang tergolong ke dalam kelas queue dengan prioritas tinggi akan memiliki delay yang lebih kecil, tanpa mengurangi nilai throughput dari kelas queue berprioritas rendah.
Setiap kelas dapat diberi besar bandwidth yang berbeda – beda, bergantung pada kebutuhannya. Paket yang tergolong ke dalam kelas queue dengan prioritas tinggi akan memiliki delay yang lebih kecil, tanpa mengurangi nilai throughput dari kelas queue berprioritas rendah.