Komunikasi Multipoint pada Jaringan Komputer (Bag. 2)

Multicast
Cara ketiga untuk membuat komunikasi multipoint adalah dengan menggabungkan keunggulan kedua cara di atas dalam hal pengiriman datagram, yakni:
  • Pengiriman hanya mengirimkan satu datagram untuk mencapai seluruh host yang merupakan anggota group
  • Datagram hanya diterima oleh sejumlah host tertentu disebut host grup

Cara ini disebut mode multicast, yakni dengan cara mencantumkan satu multicast address sebagai destination address dari datagram yang dikirim. Sebagaimana yang telah dijelaskan, multicast address tidak dipakai untuk alamat suatu host, namun ditujukan utnuk mengalamatkan sejumlah host yang bergabung dalam satu grup yang menjalankan aplikasi yang sama. Perhatikan gambar 3 sebagai ilustrasi dalam pengiriman datagram pada komunikasi multipoint.



Gambar 3 Pengiriman datagram ke suatu multicast address

Pada gambar di atas, sejumlah host melakukan komunikasi multipoint untuk menjalankan suatu aplikasi bersama. Host yang terlibat dalam komunikasi multipoint ini sebagian ada pada network 1, sebagian lagi pada network2. Antara network 1 dan network 2 dihubungkan melalui router. Salah satu host (pada gambar disebut source host) mengirimkan datagram ke suatu multicast address (misalkan 224.22.33.44). Untuk lebih memudahkan, multicast address ini kita identikan dengan grup 1, karena ada kemungkinan penggunaan multicast address lain sebagai group 2, group 3 , dst. Source host ini hanya mengirimkan 1 datagram ke jaringan. Pada network 1 yang menggunakan shared media, seluruh host sebenarnya mendengar datagram ini. 

Khusus bagi host-host yang terlibat dan menyatakan dirinya sebagai group 1 (memiliki multicast address 224.22.33.44 ) , datagram akan diproses lebih lanjut oleh lapisan di atas IP, sementara bagi host yang tidak terlibat (host C), datagram akan diabaikan sebagaimana datagram lain yang memiliki address tujuan bukan kepadanya.

Dengan bantuan router yang telah memiliki kemampuan multicast, datagram ini diteruskan ke network 2 karena ada anggota GROUP 1 YANG BERADA PADA NETWORK2. BERAPAPUN JUMLAH HOST PADA NETWORK 2 INI. Keputusan untuk meneruskan atau tidak meneruskan datagram multicast ke jaringan lain diatur dalam suatu mekanisme protokol.Dengan protokol ini, router multicast dapat mengetahui pada network mana saja terdapat aggota suatu group.

Kesimpulannya, penggunaan mode multicast dalam membentuk komunikasi multipoint ini memiliki beberapa keunggulan yaitu :

  • Beban kerja host pengirim cukup ringan, karena tidak perlu melakukan replikasi datagram
  • Kebutuhan bandwidth untuk transisi datagram tidak bergantung kepada jumlah host yang terlibat. Satu atau seratus host yang terlibat pada satu jaringan, bandwidth yang dibutuhkan tetap sama. Demikian juga jika pada network 2 terdapat puluhan host sebagai anggota group, router hanya perlu meneruskan satu datagram, saja untuk mencapai seluruh host tersebut.
Sedangkan kelemahan (dapat dibaca sebagai konsekuensi) metoda ini adalah:
  • Memerlukan standar baru pada protokol IP dan protokol data link layer (misalnya Ethernet) untuk bisa mengirim dan menerima datagram multicast
  • Memerlukan mekanisme protokol baru untuk mengatur alokasi multicast address sebagai group tertentu, keanggotaan host pada suatu group dalam suatu jaringan, routing datagram multicast, dll.

Followers

Kunjungan



free counters